
Alasannya, dengan adanya penambahan jalur penerbangan domestik milik maskapai Garuda Indonesia ke Aceh Utara, menjadi salah satu indikator terhadap pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik diwilayah pesisir utara Aceh.
Dimana dengan adanya moda transportasi udara, selain untuk kebutuhan perjalanan cepat, juga sebagai kemudahan bagi pengusaha untuk mengembangkan sayap bisnisnya didaerah serta dapat lebih memudahkan lagi dalam hal kepariwisataan.
Oleh karena itu, lanjut Ismed, pemerintah daerah harus merespon peluang dimaksud dengan sebaik mungkin dan mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk menunjang pengembangan perekonomian daerah.
Diantaranya dengan menciptakan iklim investasi yang lebih baik didaerah, baik dari segi jaminan, payung hukum dan juga kemudahan dalam pengurusan perizinan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh daerah.
Selain dari itu, dengan bertambahnya armada penerbangan dimaksud ke Aceh Utara dan Lhokseumawe maka akan memberi dampak yang positif terhadap pengembangan kepariwisataan. Baik terhadap sejumlah situs sejarah dan juga alam serta kerajinan tangan dan kuliner dapat digarap dengan baik sehingga mampu memberikan kontribusi kepada daerah serta memberi dampak pertumbuhan ekonomi kepada masyarakat.
“Ini sebagai sebuah pintu masuk dan peluang bagi daerah dalam mengembangkan perekonomian. Sehingga segala potensi yang dapat menumbuhkembangkan perekonomian daerah harus digarap semaksimal mungkin,” ujar anggota dewan Aceh Utara ini. (Muchlis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar