KENAPA HARUS PUASA DI ACEH?? - TEST

Breaking

Selasa, 12 Juni 2018

KENAPA HARUS PUASA DI ACEH??





5 Alasan Kenapa Puasa Ramadhan Di ACEH Lebih Nikmat Dibanding Tempat Lain Datangnya bulan suci Ramadhan sangat dinantikan oleh seluruh muslim di dunia. Begitu juga di Aceh yang 98% warganya mayoritas muslim, nuansa religinya semakin terasa di bulan Ramadhan. Suasana berbeda dengan kebanyakan provinsi di Indonesia inilah yang menjadi daya tarik tersendiri kenapa puasa Ramadhan di Aceh terasa lebih nikmat dibandingkan di tempat lain. Sekurang-kurangnya ada lima alasan kenapa kamu harus ke Aceh di bulan Ramadhan. 1. Meugang Meugang merupakan tradisi untuk menyambut datangnya hari-hari besar Islam yang dilakukan setahun tiga kali, yaitu dua hari sebelum Ramadhan dan dua hari menjelang Hari Idul Fitri dan dua hari menjelang Idul Adha. Diantara tiga meugang, meugang menyambut puasalah yang paling meriah. Setiap rumah di Aceh akan menyediakan menu masakan berbahan dasar daging sapi, mengolah dan menikmatinya bersama keluarga dan kerabat. Meskipun yang utama dalam tradisi ini adalah daging sapi, namun ada juga masyarakat yang menambah menu masakannya dengan daging kambing, ayam juga bebek. Di hari meugang masyarakat akan berbondong-bondong ke pasar untuk membeli daging. Tak hanya di pasar-pasar tradisional yang dipadati oleh pembeli daging, tapi di sejumlah tempat juga muncul pasar musiman. Gantungan daging yang sudah disembelih, berjejer pada kayu di lapak-lapak penjual daging yang khusus hari ini tumbuh menjamur di sejumlah titik. Pemandangan unik ini bisa dijumpai diseluruh pelosok. 2. Warung Makanan dan Kedai kopi tutup di Siang Hari Ikon lain dari Aceh adalah warung kopi, tapi spesial di bulan Ramadhan anda tidak akan menemukan warung-warung makan dan kedai kopi yang buka di siang hari. Warung yang menjual makanan dan para warga yang menjual kue selama Ramadhan hanya diberikan izin mulai pukul 16.00 atau menjelang waktu berbuka. Begitu juga pada saat shalat tarawih, semua warung tidak dibenarkan untuk buka kecuali setelah selesai shalat. Pada waktu-waktu tertentu bisa dilihat petugas Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (petugas pengawal syariat) berpatroli untuk memastikan semua berjalan sesuai dengan peraturan. Suasana di warung kopi dan warung nasi akan mendadak ramai menjelang waktu berbuka dan setelah shalat tarawih. Sebaiknya anda telah memesan makanan sejak awal jika tidak ingin kehabisan makanan 3. Kuliner khas Ramadan Aceh memang terkenal dengan berbagai menu adalannya seperti mie Aceh, ayam tangkap, dsb. Ada beberapa kuliner khas Aceh di bulan Ramadhan yang akan sedikit sulit didapat ketika hari-hari biasa seperti Kanji rumbi, lemang, mie caluk, timun suri dengan sirup cap patung dan masih banyak lagi. 4. kenduri Puasa khatam Alquran dan merayakan Nuzulul Quran Kenduri atau syukuran merupakan pejamuan makan merayakan peristiwa tertentu. Ada dua jenis kenduri yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan di Aceh yang pertama kenduri khatam Al-quran atau dalam bahasa Aceh disebut kenduri peutamat daroih biasanya dilakukan memasuki sepuluh kedua di bulan Ramadhan. Yang kedua kenduri Nuzulul Quran yaitu kenduri memperingati turunnya Al-quran sebagai petunjuk dan pedoman manusia yang dilaksanakan pada 17 Ramadhan. Kenduri peutamat daroih dan kenduri Nuzulul Quran seringkali dilakukan berbarengan jika Alquran telah khatam pada saat itu. Biasanya ada hidangan berbuka yang disiapkan oleh warga untuk diantar ke Meunasah dan juga memasak kuah beulangong (masakan kari yang dimasak pada kuali yang besar). 5. Qiyamul Lail di Sepuluh Malam Ramadhan terakhir dengan Imam dari Arab Saudi Masjid di Aceh memainkan peranan sebagai institusi pemersatu umat Islam tanpa melihat perbedaan mazhab dan aliran keagamaan masing-masing. Di sepuluh malam Ramadhan terakhir dilaksanakan sholat malam (Qiyamul Lail) yang disentralkan di tiga masjid utama di Banda Aceh. Masjid tersebut adalah Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Agung Al-Makmur dan Masjid Baitul Musyahadah. Sumber http://helloacehku.com/5-alasan-kenap...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar