BIREUEN | ACEHINFO.COM - Ratusan ton beras miskin (raskin) untuk didistribusi ke seluruh pelosok gampong di Kabupaten Bireuen, ditemukan membusuk dan tak layak konsumsi lagi. Kondisi itu mendapat reaksi Bupati H Ruslan M Daud yang mengecam keras tindakan Perum Bulog, karena menyalurkan beras busuk untuk masyarakatnya.
Saat ditemui di Meuligoe Bupati Bireuen, Minggu (12/7) di hadapan para wartawan dan pegiat LSM. Ruslan M Daud, menyatakan rasa kecewa atas sikap tidak profesional Perum Bulog yang memasok raskin busuk, berkutu dan tak layak dikonsumsi lagi oleh manusia. Dia mendesak seluruh camat yang sudah menerima pengiriman raskin, agar segera mengembalikannya ke penyalur serta menggantikan dengan beras berkualitas yang sesuai standar.
“Ini perbuatan yang jahat, tidak pantas beras busuk ini disalurkan kepada masyarakat miskin. Saya benar-benar kecewa dan marah, begitu tahu raskin yang disalurkan ke Kabupaten Bireuen sudah busuk, berbau dan berkutu,” sebut H Ruslan M Daud geram.
Kemurkaannya terhadap penyaluran raskin yang tidak standar, memang cukup beralasan. Pasalnya meskipun miskin namun setiap masyarakat harus mengkonsumsi beras yang layak. Bukan beras busuk yang hanya pantas sebagai makanan unggas. Kekesalannya semakin memuncak, setelah sejumlah warga yang kecewa membawa raskin busuk itu ke Meuligoe Bupati kemarin, kemudian mempertanyakan mengapa raskin berkualitas sangat buruk.
“Beras miskin ini bukan gratis, tapi dibayar koq meski disubsidi. Sehingga, seharusnya yang disalurkan ke masyarakat kami haruslah beras layak konsumsi dan sesuai standar,” tukasnya. (Yudi WBC)
Saat ditemui di Meuligoe Bupati Bireuen, Minggu (12/7) di hadapan para wartawan dan pegiat LSM. Ruslan M Daud, menyatakan rasa kecewa atas sikap tidak profesional Perum Bulog yang memasok raskin busuk, berkutu dan tak layak dikonsumsi lagi oleh manusia. Dia mendesak seluruh camat yang sudah menerima pengiriman raskin, agar segera mengembalikannya ke penyalur serta menggantikan dengan beras berkualitas yang sesuai standar.
“Ini perbuatan yang jahat, tidak pantas beras busuk ini disalurkan kepada masyarakat miskin. Saya benar-benar kecewa dan marah, begitu tahu raskin yang disalurkan ke Kabupaten Bireuen sudah busuk, berbau dan berkutu,” sebut H Ruslan M Daud geram.
Kemurkaannya terhadap penyaluran raskin yang tidak standar, memang cukup beralasan. Pasalnya meskipun miskin namun setiap masyarakat harus mengkonsumsi beras yang layak. Bukan beras busuk yang hanya pantas sebagai makanan unggas. Kekesalannya semakin memuncak, setelah sejumlah warga yang kecewa membawa raskin busuk itu ke Meuligoe Bupati kemarin, kemudian mempertanyakan mengapa raskin berkualitas sangat buruk.
“Beras miskin ini bukan gratis, tapi dibayar koq meski disubsidi. Sehingga, seharusnya yang disalurkan ke masyarakat kami haruslah beras layak konsumsi dan sesuai standar,” tukasnya. (Yudi WBC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar