BIREUEN, KOMPAS.com - Mustafa Insya (45), lelaki yang tega membunuh ibu kandungnya, Maryam Binti Ismail (70) di Kabupaten Bireuen, Aceh, ternyata telah bertikai dengan sang ibu.
Sebelum pembunuhan yang terhadi Sabtu (31/10/2015) kemarin, Mustafa diketahui kerap berbuat kasar kepada ibunya. Bahkan perseteruan ibu dan anak itu sudah pernah coba diselesaikan oleh aparatur desa setempat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, Senin (2/11/2015), beberapa kali warga melihat perlakuan kasar pelaku kepada ibunya. Itu terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
Tak hanya itu, perilaku kasar tersebut juga menyebabkan mantan istri Mustafa menggugat cerai.
“Kalau mengancam sudah sering tetangga di sini melihat, tapi persisnya kenapa tidak tahu, hanya melihat ia sering bertindak kasar terhadap keluarga, khususnya ibunya dan mantan istrinya dulu,” ungkap Syamsuddin, tetangga Maryam.
Menurut Syamsuddin, aparatur desa sudah coba melakukan mediasi terhadap keluarga tersebut. Namun upaya itu menemui jalan buntu.
Pelaku diketahui tetap ngotot dan bersikeras melawan ibunya bila keinginannya tak tercapai.
Pelaku yang sehari-hari berprofesi sebagai petani tambak itu selain dikenal temperamental juga kurang bersahabat dengan masyarakat.
“Memang di rumah dia seperti itu tanpa kami tahu sebabnya apa, kalau di luar biasa saja dengan masyarakat,” sebut Syamsuddin.
Penulis | : Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan |
Editor | : Glori K. Wadrianto |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar