![]() |
Nelayan di PPI Pusong sedang memanfaatkan waktu luang untuk memperbaiki jaring (Foto:Muchlis Gurdhum) |
Lhokseumawe, 24/4 (Atjeh Bisnis)- Nelayan di wilayah perairan Kota Lhokseumawe diminta supaya mengoptimalkan pengunaan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong.
Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian (DKPP) Kota Lhokseumawe M.Rizal, mengatakan, pihaknya sudah duduk dengan para pemilik Boat (kapal) penangkap ikan yang ada di wilayah Banda Sakti, agar memanfaatkan PPI Pusong secara optimal.
Pasalnya PPI Pusong, selain memiliki dermaga yang luas, juga memiliki beberapa sarana dan prasarana lainnya yang menunjang operasional nelayan dikawasan tersebut. Seperti dokking kapal, mushalla, kantin serta sarana penunjang lainnya.
“Sehingga sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan secara optimal dan bisa mubazir berbagai fasilitas yang ada di PPI Pusong, makanya kita harapkan untuk dimanfaatkan supaya dapat lebih berguna terhadap sarana dan prasaran yang ada di PPI Pusong” ucap Rizal.
PPI Pusong juga diharapkan bukan hanya untuk sarana pendaratan ikan semata. Akan tetapi juga diharapkan untuk dimanfaatkan sebagai perawatan alat tangkap ikan seperti jaring dan lain sebagainya serta perawatan kapal penangkap ikan.
“Hal ini sebagai upaya untuk menjadikan PPI Pusong sebagai sentra aktivitas perikanan di Kota Lhokseumawe. sehingga keberadaan PPI Pusong akan lebih bermanfaat bagi nelayan,” terangnya lagi.
Lebih lanjut ungkap Rizal lagi, berdasarkan alasan dan keluhan dari nelayan dan pemilik kapal penangkap ikan terhadap PPI Pusong, tidak dimanfaatkannya PPI Pusong oleh nelayan disebabkan oleh masalah kedangkalan area PPI. Sehingga menyusahkan kapal yang ingin bersandar didermaga atau aktivitas lain.
Terhadap keluhan itu, pihaknya akan berupaya melakukan upaya normalisasi area dan juga kebutunan lainnya yang dianggap perlu. Sementara jumlah nelayan aktif di Lhokseumawe tercatat sebanyak 2.000 nelayan. (Muchlis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar