Januari 2015, Lhokseumawe Inflasi Sebesar 0,44 Persen - TEST

Breaking

Senin, 02 Februari 2015

Januari 2015, Lhokseumawe Inflasi Sebesar 0,44 Persen




Lhokseumawe, 2/2 (Atjeh Bisnis)- awal tahun 2015, Kota Lhokseumawe mengalami inflasi sebesar 0.44 Persen. Terjadinya angka inflasi pada Januari lalu, disebabkan oleh kenaikan pada kelompok pengeluaran bahan makanan.

Berdasarkan pantauan Badan Pusat Statistik BPS Kota Lhokseumawe dengan penghitungan tahun dasar 2012 =100, pada bulan Januari 2015, Kota Lhokseumawe mengalami inflasi sebesar 0,44 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,49 pada bulan Desember 2014 menjadi 116,00 pada bulan Januari 2015.

Inflasi yang terjadi di Kota Lhokseumawe disebabkan adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,25 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,31 persen; kelompok sandang sebesar 0,94 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,54 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,10 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 5,98 persen.

Sedangkan komoditas utama yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi selama bulan Januari 2015 adalah pada sub kelompok pengeluaran tongkol/ambu-ambu, bandeng/bolu, bahan bakar rumah tangga, beras, daging ayam rasa, dan beberapa komoditas lainnya. Sementara  beberapa komoditas yang menahan inflasi adalah: bensin, cabai merah, tomat sayur, udang basah, cabe hijau, dan beberapa komoditas lainnya.

Berikut uraian terjadinya angka Inflasi di Lhokseumawe pada bulan Januari 2015:

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Januari 2015 mengalami inflasi sebesar 2,25 persen atau mengalami kenaikan indeks dari 122,88 pada bulan Desember 2014 menjadi 125,65 pada bulan Januari 2015. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 7 (tujuh) subkelompok mengalami inflasi dan 4 (empat) subkelompok mengalami deflasi.

Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi yaitu subkelompok ikan segar sebesar 6,53 persen dan subkelompok yang mengalami inflasi terendah yaitu subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,04 persen.

Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi yaitu subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 7,07 persen dan terendah subkelompok kacangkacangan sebesar 0,92 persen (Tabel 3). Adapun komoditas kelompok bahan makanan yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini antara lain: tongkol/ambu-ambu sebesar 0,2833 persen, bandeng/bolu sebesar 0,1935 persen, beras sebesar 0,1289 persen, daging ayam ras sebesar 0,1203 persen, bawang merah sebesar 0,0992 persen,kembung/ gembung sebesar 0,0974 persen, bayam sebesar 0,0887 persen, jeruk nipis/limau sebesar 0,0767 persen, kacang panjang sebesar 0,0690 persen, kangkung sebesar 0,0506 persen, telur ayam ras sebesar 0,0360 persen, dan beberapa komoditas lainnya. Disamping itu, komoditas yang menahan laju inflasi pada kelompok ini antara lain: cabai merah sebesar 0,4526 persen, tomat sayur sebesar 0,1542 persen, udang basah sebesar 0,0785 persen, cabe hijau sebesar 0,0473 persen, tomat buah sebesar 0,0319 persen, dencis sebesar 0,0313 persen, kol putih/kubis sebesar 0,0122 persen, emping mentah sebesar 0,0119 persen, dan beberapa komoditas lainnya.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini secara umum pada bulan Januari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,54 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 107, 65 pada bulan Desember 2014 menjadi 108,23 pada bulan Januari 2015.

Semua subkelompok pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami inflasi. Subkelompok tembakau dan minuman beralkohol memberikan sumbangan inflasi sebesar 1,62 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,18 persen, dan subkelompok makanan jadi sebesar 0,14 persen.

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Januari 2015 mengalami inflasi sebesar 1,31 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 114,53 pada bulan Desember 2014 menjadi 116,03 pada bulan Januari 2015. Semua subkelompok pada kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar mengalami inflasi.

Subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air memberikan andil inflasi sebesar 2,89 persen, subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 1,54 persen, subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,82 persen, dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,43 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini, yaitu: bahan bakar rumah tangga sebesar 0,1335 persen, kontrak rumah sebesar 0,1065 persen, sewa rumah sebesar 0,0433 persen, tarip listrik sebesar 0,0136 persen, upah pembantu rumah tangga sebesar 0,0098 persen, dan beberapa komoditas lainnya.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan Januari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,94 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,21 pada bulan Desember 2014 menjadi 114,27 pada bulan Januari 2015. Subkelompok yang mengalami kenaikan indeks yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 2,86 persen dan subkelompok sandang anak-anak sebesar 2,21 persen.

Sedangkan subkelompok sandang laki-laki dan subkelompok sandang wanita mengalami deflasi sebesar 0,51 persen dan 0,23 persen. Komoditas yang mendorong laju inflasi pada kelompok ini diantaranya berasal dari emas perhiasan sebesar 0,0372 persen, baju anak stelan sebesar 0,0340 persen, tas tangan wanita sebesar 0,0084 persen, gaun sebesar 0,0080 persen, tas 0,0061 persen, dan komoditas lainnya.

Kelompok kesehatan

Pada bulan Januari 2015 mengalami inflasi sebesar 2,24 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 104,46 pada bulan Desember 2014 menjadi 106,80 pada bulan Januari 2015. Subkelompok yang mengalami kenaikan indeks yaitu subkelompok obat-obatan sebesar 8,34 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 1,80 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok

Pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Januari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 108,40 pada bulan Desember 2014 menjadi 108,51 pada bulan Januari 2015. Subkelompok yang mengalami kenaikan indeks yaitu subkelompok perlengkapan/ peralatan pendidikan sebesar 0,65.

Sedangkan subkelompok pendidikan, subkelompok kursus-kursus/ pelatihan, subkelompok rekreasi, dan subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks. Komoditas yang mendorong laju inflasi pada kelompok ini diantaranya berasal dari biaya fotocopy sebesar 0,0052 persen, dan komoditas lainnya.

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Januari 2015 mengalami deflasi sebesar 5,98 persen atau terjadi penurunan indeks dari 121,31 pada bulan Desember 2014 menjadi 114,05 pada bulan Januari 2015.

Subkelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu subkelompok transpor sebesar 8,96 persen. Sedangkan subkelompok sarana dan penunjang transpor mengalami kenaikan indeks sebesar 0,06 persen.

Selain itu, subkelompok komunikasi dan pengiriman serta subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks. Komoditas yang menahan laju inflasi pada kelompok ini diantaranya berasal dari bensin sebesar 0,6959 persen, angkutan udara sebesar 0,0386 persen, angkutan dalam kota sebesar 0,0308 persen, angkutan antar kota sebesar 0,0294 persen, solar sebesar 0,0031 persen, tarip kendaraan travel sebesar 0,0006 persen, dan komoditas lainnya.


Sedangkan komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini berasal dari mobil sebesar 0,0229 persen, ban luar motor sebesar 0,0004 persen, dan komoditas lainnya. (muchlis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar