
Heri salah seorang penjual telur di Pasar inpres Lhokseumawe, Selasa, mengatakan, bahwa harga telur yang bertahan tinggi itu, sudah terjadi dalam sebulan terakhir. Hal itu, disebabkan oleh tingginya harga beli dari agen penyalur telur dari Sumatera Utara.
“Sehingga, pedagang dipasar harus menyesuaikan harga jual kepada pembeli dipasar dengan harga beli dari agen penyalur telur,” ucap pedagang itu.
Lanjutnya, harga telur ayam ras masih bertahan Rp 36.000/ per papannya. Dimana dalam satu papan berisi 30 butir telur. Sedangkan sebelum terjadinya lonjakan harga telur ayam ras hanya berkisar antara Rp 28.000 hingga Rp 30.000 / papan.
Sebagaimana disebutkannya, meski harga telur masih bertahan tinggi. Tingkat kebutuhan dan daya beli masyarakat masih tetap stabil seperti biasanya. Tidak ada lonjakan maupun penurunan terhadap permintaannya,ungkapnya. (muchlis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar