Sarana Jalan Pendukung Penting Agrobisnis

Ismed Hasan

Aceh Utara, 1/2 (Atjeh Bisnis)- Sarana jalan merupakan pendukung penting kemajuan pertanian di Aceh Utara. Hal itu dikarenakan, sebagian besar wilayah Aceh Utara merupakan daerah pertanian, sehingga dibutuhkan saran jalan yang memadai.

Salah seorang anggota DPRK Aceh Utara H Ismed Nur Aj Hasan, S.Sos, kepada Atjeh Bisnis, Minggu, mengatakan, bahwa mengingat wilayah Aceh Utara yang umumnya wilayah pertanian, sangat diperlukan sarana jalan yang memadai.

Dengan sarana jalan yang memadai, maka akan memudahkan distribusi hasil pertanian. Karena sarana jalan merupakan salah satu unsur dari urat nadi perekonomian dan memiliki peran startegis terhadap kemajuan perekonomian daerah.

Untuk saat ini,lanjut Ismed, sarana jalan memadai diwilayah Aceh Utara, belum sepenuhnya maksimal, sehingga menyulitkan distribusi hasil pertanian. Hal itu diakibatkan oleh beberapa hal mendasar.

Diantaranya, kemampuan keuangan daerah yang masih minim, serta adanya praktek lalulintas jalan yang tidak sesuai. Praktek lalulintas jalan yang tidak sesuai maksud, adalah kemampuan jalan yang hanya mampu  oleh menahan bobot 15 Ton, namun dilintasi oleh bobot hingga mencapai 45 Ton.

Akibatknya, banyak terjadi kerusakan jalan akibat praktek tersebut dan kerap terjadi pada jalan-jalan di kecamatan. “Jumlah tonase jalan kecamatan umumnya hanya mampu menahan 15 ton, namun sering dilewati oleh truk dengan bobot mencapai 45 Ton. Hal inilah yang membuat jalan cepat rusak. Sehingga setiap tahun hanya pekerjaan rehabilitasi jalan saja yang dilakukan,” ujar Ismed.

Sebutnya, truk ukuran besar yang melewati jalan-jalan bertonase rendah tersebut, bisa dilakukan oleh truk pengangkut sawit, gabah dan juga galian C.

Oleh karena itu, sangat diharapkan, agar jalan-jalan dikecamatan ataupun didesa dilakukan pengawasan secara bertingkat. Mulai dari desa hingga kecamatan dan juga jalan kabupaten. Serta diberi tanda penghalang untuk ukuran truk besar, sebagai upaya menjaga jalan tetap awet dan bagus, ungkap Ismed lagi. (Muchlis)