foto:ist |
Rombongan Komisi D DPRK Aceh Utara, disambut oleh Manager Aceh Production Operation ExxonMobil, Indra Sakti bersama 12 orang staffnya di Main Ofice ExxonMobil di Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara.
Audiensi antara Komisi D DPRK Aceh Utara dan Manajemen ExxonMobil yang berlangsung selama 2 jam tersebut, membahas permasalahan ekses banjir dan longsor di Kabupaten Aceh Utara pada penghujung tahun 2014 lalu.
Demikian juga terkait tenggelamnya jembatan Ponton di Sungai Tanah Merah pada 23 – 24 Januari 2015 lalu di Desa Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara yang berimbas terhadap Desa Seureuke, Desa Buket Linteung di Kecamatan yang sama dan tiga desa di Kabupaten Aceh Timur, yakni Desa Blang Seunong, Desa Sijudo dan Desa Sahraja.
H Ismed Nur Aj Hasan, S.Sos, salah seorang anggota Komisi D DPRK Aceh Utara kepada Atjeh Bisnis, Jum’at (30/1, mengatakan, audiensi yang dilakukan oleh pihaknya dengan pihak ExxonMobil, merupakan kunjungan kerja dan silaturrahmi serta sharing pendapat terkait kondisi kerusakan sejumlah infrastruktur di sejumlah Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara yang merupakan area operasional ExxonMobil.
Selain itu, kunjungan anggota dewan dari Komisi D yang membidangi pembangunan, infrastruktur, sosial dan tenaga kerja, juga terkait terhadap laporan masyarakat dari Enam geusyik (kepala desa-red) yang dilayangkan ke DPRK Aceh Utara pada 16 Januari lalu, ungkapnya.
Masih sebut Ismed, dalam pertemuan itu, Manager APO ExxonMobil, Indra Sakti menyampaikan, terkait longsor di Desa Lubok Pusaka yang menyebabkan beberapa rumah penduduk runtuh. Pihaknya telah mendatangkan ahli pertanahan dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, untuk mempelajari penyebab terjadi longsor yang berbatasan langsung dengan area operasional ExxonMobil.
Data dari ahli pertanahan Unsyiah Banda Aceh, penyebab longsor di Gampong Lubok Pusaka diakibatkan oleh erosi sungai. Namun demikian, ExxonMobil juga tidak menutup mata terhadap apa yang menimpa masyarakat, terang Ismed meniru ucapan Indra Sakti.
Tambahnya lagi, demikian juga dengan kondisi jalan utama menuju pusat perkantoran ExxonMobil yang dipenuhi lubang, ExxonMobil telah mengajukan anggaran ke kantor di Jakarta dan saat ini sudah memasuki tahap pelelangan dan proses tender.
Penambalan lubang yang telah dilakukan tersebut, lebih merupakan bentuk tanggap darurat dan sifatnya sementara saja. Karena saat itu tidak mungkin bisa dilakukan pengaspalan segera, dimana kondisinya masih hujan.
Sedangkan terhadap perbaikan jembatan Ponton di Gampong Lubok Pusaka yang tenggelam, itu menjadi tanggungjawab pihak PT. Tri Angel Engineering. Namun ExxonMobil juga telah melakukan survei dan dalam dua bulan kedepan akan diperbaiki. Untuk saat ini belum memungkinkan untuk dilakukan perbaikan, karena kondisi air sungai masih tinggi. Sehingga harus menunggu airnya surut terlebih dahulu untuk memudahkan pengerjaannya, pungkas Ismed. (Bambang Iskandar Martin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar