UIN AR-RANIRY Tambah Empat Fakultas Baru - TEST

Breaking

Kamis, 07 November 2013

UIN AR-RANIRY Tambah Empat Fakultas Baru

Banda Aceh, 4/11 (ANTARA) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry Banda Aceh akan menambah empat fakultas baru pasca perubahan status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), untuk mengimbangi kebutuhan pendidikan masyarakat di provinsi ujung barat Indonesia itu.
     
Rektor IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr H Farid Wajdi Ibrahim, MA  di Meulaboh Senin malam mengatakan, program baru dilaksanakan pasca perubahan status adalah menambah empat fakultas baru untuk menampung sebanyak-banyaknya mahasiswa di Aceh.
     
"Program kerja baru akan menambah fakultas, yang kemaren 12 ribu mahasiswa itu sudah padat jadi tidak muat dan kita prioritaskan jurusan yang belum ada di Unsyiah dan tempat lain di Aceh,"katanya usai membuka rapat kerja (raker) tahun 2013.
     
Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 64 Tahun 2013 tertangal 1 Oktober 2013, IAIN Ar-Raniri Banda Aceh berubah status menjadi UIN, hanya saja masih menanti putusan terakhir dari Kementrian Agama.
     
Kata Rektor, dalam satu sampai dua minggu kedepan Kementrian Agama akan mengeluarkan putusan menterjemahkan Perpres, barulah IAIN merubah secara total admnistrasi sampai kepada pergantian stempel menjadi UIN.
    
Adapun  Fakultas baru yang mulai menerima mahasiwa baru 2014 yakni Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Psikologi dan  Konseling serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
     
"Pada tahun ajaran 2014 sudah terima mahasiswa di fakultas baru dan masih dibolehkan pada fakultas lain, namun kita liat dengan SDM kita, masyarakat Aceh tidak perlu lagi keluar daerah mencari perguruan tinggi,"imbuhnya.
     
Lebih lanjut dikatakan, dengan bertambahnya fakultas baru tentunya menambah jumlah mahasiswa, kemudian membutuhkan tenaga tambahan sivitas akademika, fasilitas baru serta tanah lokasi baru untuk pembangunan gedung.
     
Rektor Farid menjelaskan, selama ini Institut hanya mengkaji satu rumpun wilayah agama, namun dalam perkembangan terakhir ilmu agama berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat, dasar inilah dilahirkan fakultas baru yang mampu berintegrasi dengan ilmu umum.
     
Dengan perobahan status menjadi UIN diharapkan dapat menjadi satu rumpun menguasai seluruh aspek ilmu pengetahuan, sehingga tidak terjadi dualisme atau ada belahan untuk ilmu umum dan ilmu agama.
    
"Ini yang paling penting agar tidak ada dualisme atau tidak ada belahan untuk ilmu umum dan ilmu agama, namun kalau sudah menjadi UIN disini sudah menyatu,"katanya menambahkan. (Anwar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar