Bireuen / Acehinfo - Ormas
kebangsaan Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) kabupaten Bireuen dideklarasikan yang dipusatkan De Contana caffe Cita Gapu Bireuen, Kamis 31-1-2019 yang hadiri oleh ratusan pengunjung dan tamu undangan juga turut dimeriahkan oleh tim nasyid Salsabil dan Tim lawak cagok Bireuen.
Acara berlangsung meriah dan dipenuhi oleh massa dari generasi muda Milenial di kota juang Bireuen. Juga turut di hadiri oleh pejabat pemkab Bireuen dan Tokoh-tokoh masyarakat.
Deklarator GARBI Bireuen-Aceh Rizki Dasilva memandu pembacaan terbentuknya organisasi ormas milenia tersebut.
"GARBI mengajak generasi muda berlomba-lomba dalam kebaikan. Dan merebut Indonesia untuk lebih baik kedepannya. Bukan berlomba-lomba berdebat. Apalagi sesama anak bangsa, sesama Islam, Apalagi mudah terbawa perasaan. Mari kita bawa dengan suasana hati gembira sehingga tidak mudah terbawa perasaan walaupun berbeda dalam pandangan politik".
Deklarator GARBI H. Azhari juga menyampaikan GARBI adalah ormas yang akan membawa pengaruh positif untuk generasi muda, supaya mereka harus berfikir kritis dan strategis untuk kemajuan Indonesia kedepan menjadi kekuatan 5 besar dunia. Lanjut owner Ruwais caffe ini "Indonesia punya peluang besar untuk ini".
Orasi kebangsaan di sampaikan oleh tokoh muda ketua Garbi Jawa barat , Muhammad Elvandi.
Beliau adalah Penulis novel kepahlawanan di zaman perang salib ‘Syair Cinta Pejuang Damaskus‘ tahun 2006.Pertengahan tahun 2007 mendapatkan beasiswa kuliah S-1 di Universitas al-Azhar Mesir, jurusan Da’wah wa Tsaqâfah al-Islâmiyyah hingga selesai tahun 2011.
Selama menjadi mahasiswa di Mesir kembali menekuni aktivitas kepenulisan hingga terbit buku ‘’Inilah Politikku’’. Juga terjun dalam organisasi mahasiswa dan menjadi ketua BPA-PPMI. Dan menjadi pembicara di puluhan forum Keislaman, Kepenulisan, Leadership, Public Speaking dan Politik. Ia menggemari sastra secara umum, juga buku-buku sejarah, pemikiran, dan politik.
Elvandi juga membina berbagai komunitas anak muda di Indonesia. MUDA Community (www.muda.id) adalah komunitas Muslim Berdaya yang fokus membangun kemampuan pemikiran dan ilmu-ilmu keislaman di generasi muda. Juga AFKAR Institute, adalah lembaga kajian strategis, Think Tank yang mengkaji tema-tema strategis keumatan di level Indonesia dan global.
Dalam orasinya deklarasi Garbi Bireuen Elvandi menyampaikan "Kapan datang Pahlawan? Pahlawan datang ketika zaman gelap, ketika tidak ada inovasi, ketika tidak ada peradaban. Lalu Pahlawan ini menyeru-nyeru seorang diri. Itulah yang disebut Mujadid atau Pembaharu. Allah akan mengutus Pembaharu setiap 100 tahun. Ketika pembaharu datang, dia membuat reformasi. Tapi apakah Pahlawan cukup? Tidak. Ada yang ketika hidupnya Pahlawan ini membuat perubahan, namun ketika dia wafat hilang.
Nah sekarang. Ketika kita merumuskan subuah NARASI BARU, kita punya tokoh sentral. Tapi pertanyaannya sejauh mana ketergantungan kita pada Tokoh Sentral? Kalau dia wafat, siapa yang akan melanjutkan? Siapa yang akan membawa sebuah narasi Arah Baru Indonesia?
Itulah sebabnya kepahlawanan itu diukur kesuksesannya bukan hanya kehadiran seorang Tokoh, tapi bagaimana ia bertransformasi pemikiran di masyarakat. Itulah peran Pemikiran". (Yudi Wbc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar