Dialog Santai yang dipandu bersama sejumlah pewarta liputan Bireuen Kepala BNNK Saiful Fadhi menjelaskan secara umum kegiatan tentang pelaksanaan program jangka panjang yang di kordinir oleh BNNK Bireuen terpilih sebagai salah satu Daerah pelaksanaan Program GDAD sampai dengan tahun 2025.”Sebagai pilot projek skala nasional Bireuen ke depan menjadi satu daera percontohan menekan yang Berhasil menekan angka penyalahgunaan Narkotika dan zat adiktif lainnya”
BNNK Bireuen, sebutnya, ada empat bidang dalam melaksankan tugasnya, yaitu bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, dan pemberantas.
“Untuk saat ini kita fokus pada pencegahan dengan melakukan sejumlah program kegiatan seperti membentuk satgas di sekolah, Satgas gampong. Kita juga melakukan pembekalan kepada Satgas gampong, penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba,” sebut Saiful.
Terkait penanganan rehabilitasi pengguna narkotika, ada sekitar 35 orang yang telah diassesment dan dilakukan konseling untuk rawat jalan.
“Kalau untuk rawat inap, itu fasilitasnya cuma ada di provinsi, begitu juga paska rehabilitasi, ada rumah dampingan di provinsi. Targantung kelaurga pasien juga apakah mau menjalani perawatan lagi yang emakan waktu paska rehab 3-6 bulan,” jelasnya.
Masalah penindakan dan penangkapan tersangka ganja atau sabu, diserahkan kepada pihak kepolisian atau BNN Pusat.
“Selama ini pelaku yang terkait ganja atau sabu warga Bireuen yang berhasil ditangkap di luar Bireuen atau luar daerah oleh pihak BNN pusat. Mereka langsung yang mengambil tindakan,” ungkapnya.
Mengenai pemilihan Kecamatan Peudada, tepatnya Desa Meunasah Bungo, sebagai pilot project program Grand Design Alternative Development (GDAD), Saiful Fadhli menyebutkan, itu berdasarkan penetapan dari BNN dengan pihak Universitas Indonesia dimana lahan dan lokasi yang cocok.
Konsepnya, lokasinya bukan wajib di ladang ganja, kategori yang ada penanam atau pernah jadi tersangka.
Karena ini alih fungsi lahan, yang bertujuan untuk pemberdayaan dan meyakinkan masyarakat agar tidak menanam ganja, meningkatkan kesejahteraan petani dalam rangka menuju masyarakat Bireuen yang mandiri dan sejahtera tanpa narkoba.
Pada silaturrahmi ini hadir sekitar 30 awak berbagai media yang meliput di Wilayah Kabupaten Bireuen, Tampak hadir, Ketua PWI Bireuen bersama Anggota, Ketua PPWI dan Anggota, Anggota AJI, Komnas WI, PWA dan Wartawan lainnya.(Yudi Wbc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar