Sabang - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Banda Aceh yang ikut ambil bagian di Festival Sabang Fair (FSF) 2015 membawa dua produk andalan para perajin binaannya, Rabu (3/6/2015).
Kedua produk andalan yang ditampilkan di Anjungan Kota Banda Aceh tersebut adalah Tas Bordir Aceh dan Minyeuk Pret (minyak wangi).
Asmawati, salah satu pengurus Dekranasda Banda Aceh mengungkapkan Tas Bordir Aceh yang mereka bawa merupakan hasil produksi 10 orang perajin yang baru mereka latih beberapa bulan lalu.
“Ini hasil produksi para perajin binaan kita asal Gampong Peunyerat, Lambaro Skep dan Emperom. Kami cuma bawa beberapa contoh barang saja untuk kita promosikan di sini. Ada yang juga yang sudah terjual, harganya berkisar Rp 150-250 ribu.”
Tas Bordir Aceh Kota Banda Aceh, kata Asmawati, memiliki corak atau motif khas yang berbeda dengan daerah lainnya. “Motif khas Banda Aceh antara lain Kecubung, Bunga Kopi dan Kupu-kupu,” katanya.
Produk andalan Dekranasda lainnya adalah Minyeuk Pret produksi Gampong Lam Ara, dengan empat pilihan aroma yakni Melati, Seulanga, Kopi dan Meulu. “Minyak wangi ini non alkohol, dan berbahan utama Minyak Nilam, sehingga halal bagi kita umat Muslim,” katanya.
Menurutnya, varian yang paling banyak dibeli pengunjung adalah Minyeuk Pret aroma Seulanga. "Produk ini juga sudah pernah kita promosikan pada ajang Apeksi di Ambon beberapa waktu lalu. Di sana, satu dus yang kita bawa habis terjual semuanya,” katanya lagi.
“Jika ada yang berminat untuk mengorder Tas Bordir Aceh khas Kota Banda Aceh dan Minyeuk Pret dalam jumlah banyak, dapat langsung menghubungi Ketua Showroom Dekranasda Banda Aceh Ibu Iswardani di nomor telepon 085277169269,” katanya mengakhiri pembicaraan. (Jun)
Kedua produk andalan yang ditampilkan di Anjungan Kota Banda Aceh tersebut adalah Tas Bordir Aceh dan Minyeuk Pret (minyak wangi).
Asmawati, salah satu pengurus Dekranasda Banda Aceh mengungkapkan Tas Bordir Aceh yang mereka bawa merupakan hasil produksi 10 orang perajin yang baru mereka latih beberapa bulan lalu.
“Ini hasil produksi para perajin binaan kita asal Gampong Peunyerat, Lambaro Skep dan Emperom. Kami cuma bawa beberapa contoh barang saja untuk kita promosikan di sini. Ada yang juga yang sudah terjual, harganya berkisar Rp 150-250 ribu.”
Tas Bordir Aceh Kota Banda Aceh, kata Asmawati, memiliki corak atau motif khas yang berbeda dengan daerah lainnya. “Motif khas Banda Aceh antara lain Kecubung, Bunga Kopi dan Kupu-kupu,” katanya.
Produk andalan Dekranasda lainnya adalah Minyeuk Pret produksi Gampong Lam Ara, dengan empat pilihan aroma yakni Melati, Seulanga, Kopi dan Meulu. “Minyak wangi ini non alkohol, dan berbahan utama Minyak Nilam, sehingga halal bagi kita umat Muslim,” katanya.
Menurutnya, varian yang paling banyak dibeli pengunjung adalah Minyeuk Pret aroma Seulanga. "Produk ini juga sudah pernah kita promosikan pada ajang Apeksi di Ambon beberapa waktu lalu. Di sana, satu dus yang kita bawa habis terjual semuanya,” katanya lagi.
“Jika ada yang berminat untuk mengorder Tas Bordir Aceh khas Kota Banda Aceh dan Minyeuk Pret dalam jumlah banyak, dapat langsung menghubungi Ketua Showroom Dekranasda Banda Aceh Ibu Iswardani di nomor telepon 085277169269,” katanya mengakhiri pembicaraan. (Jun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar