SIGLI - Beras untuk masyarakat miskin (Raskin) jatah 6.650 Rumah Tangga Sasaran Penerima Mamfaat (RTSPM) di lima kecamatan di Kabupaten Pidie belum bisa disalurkan pihak Perum Bulog Subdivre Sigli, menyusul lima kecamatan tersebut belum menebus raskin. Totalraskin jatah dua bulan (September-Oktober) yang belum ditebus mencapai 99,75 ton.
“Kami meminta kepada masyarakat di lima kecamatan segera menebus raskin jatah 6.650 RTSPM. Karena sisa waktu bulan ini tertinggal dua hari lagi,” kata Kepala Perum Bulog Subdivre Sigli, H Ridwan A Gani SH, kepada Serambi, Selasa (29/10).
Kata Ridwan, jika masyarakat di lima kecamatan itu tidak juga menebus raskin, konsekwensinya warga lain tidak bisa menerimaraskin jatah November tahun ini. Karena tim raskin Pemkab Pidie tidak bersedia mengeluarkan surat perintah alokasi (SPA) raskin. “Otomatis jatah November akan terganggu realisasi raskin,” katanya.
Ditanya kecamatan apa yang belum menebus raskin. Kata Ridwan, dirinya belum bisa mempublikasikan nama lima kecamatan tersebut. “Tapi, saya yakin warga mengetahui kenapa mereka belum kunjung menerima jatah raskin bulan September-Oktober tahun ini. Karena belum ditebus. Raskin yang belum ditebus yang jumlahnya 99,75 ton tersebut, hingga kini masih di gudang bulog,” katanya.
Di bidang lain, Kepala Perum Bulog Subdivre Sigli, Ridwan A Gani, kepada Serambi kemarin menjelaskan, selama ini penyaluran raskinkepada warga sering lambat karena kesalahan teknik. Yakni, satker kecamatan melimpahkan ke satker gampong. Di mana keuchik yang menyetor dana tebus raskin ke rekening harga penjualan beras (HPB) raskin. “Sehingga ada keuchik yang tidak sempat menyetor uang karena sibuk dengan antivitas pergi ke sawah maupun ke kebun,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar