Penambang Gunung Ujeun Tewas di Lubang Galian - TEST

Breaking

Kamis, 31 Oktober 2013

Penambang Gunung Ujeun Tewas di Lubang Galian

CALANG - Rusliana alias Razali (56), penambang emas tradisional di Gunung Ujeun, Desa Panggong, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya, tewas di dalam lubang galian batu emas akibat kekurangan oksigen ketika turun ke dasar lubang mengambil alat penyedot air, Rabu (30/10) sekitar pukul 15.00 WIB.

Lubang tempat warga Desa Suak Seumaseh, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat itu terjebak dan mengembuskan napas terakhir, berkedalaman 27 meter. “Kematiannya murni karena kecelakaan kerja. Ia dilaporkan kehabisan oksigen saat masuk ke lubang penambangan emas tradisional,” kata Kapolres Aceh Jaya, AKBP Abdul Azas Siagian menjawab Serambi, Rabu (30/10) malam.

Disebutkan juga bahwa lubang penambangan emas itu milik Muslim (49), warga Desa Padang Kleng, Kecamatan Teunom. Tapi sudah lama dia tinggalkan.

Menurut Kapolres, korban pertama kali ditemukan oleh Jalin (21), warga Desa Tanoh Anoe, Kecamatan Teunom yang penambang emas tradisional di daerah itu.

Jalin curiga ada orang di dasar sumur, karena di atas permukaan lubang itu terdapat sandal dan HP milik korban. Teman-temannya memanggil korban sambil mengunggu. Tapi tak ada jawaban dari dalam sumur. Dari atas hanya terlihat senter yang sedang menya, tapi tak lagi bergerak. Teman-teman sekerjanya menduga bahwa korban sudah tak lagi bernyawa.

Begitu mengetahui korban tak lagi bereaksi saat dipanggil, teman-temannya langsung memberikan pertolongan. Namun, setelah polisi dan warga lainnya yang berada di lokasi berhasil mengevakuasi korban dari dasar lubang, ternyata denyut nadinya sudah berhenti.

Begitupun, jasadnya tetap dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Calang sekitar pukul 18.30 WIB untuk divisum. Setelah itu, jasad korban tadi malam dikembalikan ke keluarganya di Desa Suak Seumaseh, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat oleh pihak rumah sakit dan rekan-rekannya dari Gunung Ujeun.

Sejumlah sumber menyebutkan, korban kemarin pergi sendiri ke lubang tersebut untuk mengambil alat penyedot air, karena material di lubang itu tak lagi aktif ditambang. Diduga karena kekurangan oksigen, korban meregang nyawa di dasar lubang.

Kematian Razali bukan kasus pertama di lokasi penambangan emas itu. Pascatsunami (2004), sedikitnya 12 orang terdata sudah meninggal di lokasi itu. Baik karena kehabisan oksigen di dasar lubang, maupun karena tertimbun tanah yang tiba-tiba amblas saat pekerja sedang menambang emas di dalam lubang/terowongan yang mereka gali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar