Disini Tewasnya Teuku Umar 11 Februari 1899 - TEST

Breaking

Senin, 29 Oktober 2018

Disini Tewasnya Teuku Umar 11 Februari 1899


”HIER SNEUVELLE TEUKU OEMAR 11 FEBRUARI 1899”.

Kalimat diatas adalah sebuah pernyataan dalam bahasa Belanda, yang di tuliskan pada sebuah tugu untuk mengabarkan bahwa persis di tugu yang berwarna putih itu Teuku Umar, salah seorang pejuang Aceh menghembuskan nafas terakhir akibat terjangan peluru Belanda.  Tidak main  main perintah untuk mendirikan lokasi syahidnya Teuku Umar itu perintang langsung dari Gubernur Sawrt Asisten Residen JJ Smicth.

Begitu penting bagi Belanda telah berhasil melumpuhkan Teuku Umar. Hal ini sebagaimana narasi yang tertulis di dinding Tugu Teuku Umar yang baru,  di bangun oleh pemerintah Kabupaten Aceh Barat setelah sebelumnya sudah ada tugu yang di bangun namun hilang di telan tsunami, jauh sebelumnya Belanda juga sudah pernah membangun tugu yang di cat putih dengan tulisan HIER SNEUVELLE TEUKU OEMAR 11 FEBRUARI 1899  (Terj : Disini Tewasnya Teuku Umar 11 Februari 1899).

Selanjutkan masyarakat kota Meulaboh mengenal daerah pantai tersebut dengan sebutan Pantai Batee Puteh, pada tahun 1964 Tugu yang di bangun oleh Belanda tersebut juga di telan ombak. Selanjutnya pada tahun 1970 Pemerintah Pemerintah daerah Kabupaten Aceh Barat membangun monument baru berlambang kupiah meukutop diatas cerana, tidak jauh dari tugu yang hilang.

Namun bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami 26 Desember 2004 telah menghancurkan “Kupiah Meukutop”. Saat ini sudah ada monument baru yang sangat layak untuk dikunjungi sebab berisi tentang sejarah perjuangan Teuku Umar Pahlawan Aceh yang gigih melawan Belanda.

Monumen ini berada  di Gampong Pasi Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan tak jauh dari tugu Simpang Pelor Kota Meulaboh.

Cut Putri Sawadeh, salah seorang pengungjung mengungkapkan, Monumen yang di bangun oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat ini sangat luar biasa sebab menjelaskan tentang sosok Teuku Umar, mulai dari sejak lahir sampai perjuangan sebagai seorang pejuang Aceh.

“ Monumen ini sangat luar biasa, ada cerita tentang Teuku Umar, sejak lahir sampai peran beliau sebagai pejuang, walapun tidak banyak tapi sangat memberikan informasi kepada masyarakat” Katanya.

Ia berharap dilokasi monument juga menyediakan pernah pernik atau souvenir tentang Teuku Umar sehingga para pengunjung yang datang dapat membawa pulang oleh oleh dari monument Teuku Umar.

“ Kalau di daerah lainm ada banyak yang jual souvenir, msalnya kita ke Borobudur ada yang jual kaos Borobudur atau gantungan kunci, saya pikir bisa di coba di Meulaboh” tambah Cut Putri Sawadeh yang mengaku tinggak di Bandung dan sedang mengunjungi keluarga di kota Meulaboh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar