Indonesia Darurat Tenaga Ahli TI - TEST

Breaking

Sabtu, 13 Mei 2017

Indonesia Darurat Tenaga Ahli TI

Jakarta - Pada tahun 2020 nanti, Indonesia berpeluang menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara. Pada saat ini diprediksikan nilai ekonomi digital Indonesia mencapai USD 130 miliar. Untuk mencapainya dibutuhkan lebih banyak tenaga ahli di bidang Teknologi Informasi (TI).

Meski belum diketahui berapa angka pastinya kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang tersebut, tapi mengacu dari Hired Today setiap bulannya mencari 1.000 tenaga ahli TI untuk perusahaan. Diketahui, Hired TOday merupakan portal media online untuk mencari pekerjaan.

"Kalau kita berbicara kekurangan tenaga ahli TI, pada kenyataannya kita memang kekurangan karena kita mulai satu era baru, yakni transformasi digital," ujar Sekretaris Jenderal Perkumpulan Chief Information Officer Indonesia (iCIO Community), Ongky Kurniawan di Jakarta, Selasa (9/5/2017).

Datangnya era digital membuka kesempatan kerja yang luas, seperti mulai mengguritanya perusahaan rintisan (startup) digital hingga perusahaan konvensional yang mulai merambah ke arah digital.

"Demand (permintaan) sangat tinggi tapi supply (ketersediaan) belum cukup, talent yang ada juga belum ahli di bidang digital. Wajar, karena kita masuk dalam era baru tapi sekarang kita cari cara untuk mendongkraknya," ucapnya.

Maka dari itu iCIO Community menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Bina Nusantara (Binus). Kerjasama ini untuk meningkatkan program pendidikan digital serta memperkuat relasi dunia bisnis dan pendidikan membangun bakat di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia.

"Persoalan ini tidak hanya dialami pelaku bisnis di Indonesia, melainkan juga di seluruh dunia. Melalui iCIO Community ingin bekerjasama dengan institusi pendidikan tinggi untuk membantu mahasiswa meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya. 

"Sehingga mereka lebih siap terjun di industri yang berkembang pesat ini," tutur mantan petinggi XL Axiata ini. (fyk/fyk)

sumber : detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar