Ketua Majelis Pertimbangan Partai Nasional Aceh (PNA) Irwandi Yusuf, mengatakan akan kembali menyalonkan diri sebagai Gubernur Aceh di Pemilihan Kepala Daerah 2017 mendatang. Namun Irwandi mengaku hingga kini belum ada partai nasional yang menawarkan maju di pemilihan mendatang.
“Belum ada parnas yang menawarkan. Untuk 2017, insha Allah nyalon (mencalonkan diri) walau belum tahu pasangan dengan siapa,” ujarnya kepada portalsatu.com melalui pesan facebook dari akun pribadinya pada Jumat, 3 Juli 2015.
Banyak masyarakat Aceh yang mempertanyakan arah politik mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dalam pemilihan 2017 mendatang. Hal ini mencuat setelah Ketua DPA Partai Aceh Muzakir Manaf atau dikenal Mualem mengatakan akan maju untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh pada 2017 mendatang dalam rapat bersama KPA seluruh Pase di Lhokseumawe beberapa waktu lalu.
Banyak pihak menduga Irwandi akan kembali memacu kuda politiknya di 2017 bersama kader Partai Nasdem. Hal ini dilatarbelakangi oleh sejarah duet dua partai tersebut pada pemilihan legislatif beberapa waktu lalu.
Ada dua politisi yang namanya kini mencuat di tubuh partai besutan Surya Paloh di Aceh ini. Mereka adalah kader Nasdem tingkat kota yang juga Wakil Ketua DPR Aceh Teuku Irwan Djohan dan Ketua DPP Partai Nasdem Aceh Zaini Djalil.
Namun saat ditanya pendapat Irwandi jika diduetkan dengan keduanya, Irwandi mengatakan, “Irwan Djohan, ok, walau belum pengalaman. Zaini Djalil tidak mungkin karena sekampung.
Irwandi Yusuf juga meminta agar di Pilkada 2017 mendatang para kontestan bisa fairplay. Hal tersebut disampaikan Irwandi Yusuf menyikapi menurunnya jumlah suara PNA di pemilihan legislatif beberapa waktu lalu dan persiapannya di 2017 mendatang.
“Harus ada fairplay dan harus ada penegakan hukum. Ini zaman Jokowi, bukan zaman SBY,” ujar Irwandi Yusuf, Senin, 6 Juli 2015.[Portalsatu]
“Belum ada parnas yang menawarkan. Untuk 2017, insha Allah nyalon (mencalonkan diri) walau belum tahu pasangan dengan siapa,” ujarnya kepada portalsatu.com melalui pesan facebook dari akun pribadinya pada Jumat, 3 Juli 2015.
Banyak masyarakat Aceh yang mempertanyakan arah politik mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dalam pemilihan 2017 mendatang. Hal ini mencuat setelah Ketua DPA Partai Aceh Muzakir Manaf atau dikenal Mualem mengatakan akan maju untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh pada 2017 mendatang dalam rapat bersama KPA seluruh Pase di Lhokseumawe beberapa waktu lalu.
Banyak pihak menduga Irwandi akan kembali memacu kuda politiknya di 2017 bersama kader Partai Nasdem. Hal ini dilatarbelakangi oleh sejarah duet dua partai tersebut pada pemilihan legislatif beberapa waktu lalu.
Ada dua politisi yang namanya kini mencuat di tubuh partai besutan Surya Paloh di Aceh ini. Mereka adalah kader Nasdem tingkat kota yang juga Wakil Ketua DPR Aceh Teuku Irwan Djohan dan Ketua DPP Partai Nasdem Aceh Zaini Djalil.
Namun saat ditanya pendapat Irwandi jika diduetkan dengan keduanya, Irwandi mengatakan, “Irwan Djohan, ok, walau belum pengalaman. Zaini Djalil tidak mungkin karena sekampung.
Irwandi Yusuf juga meminta agar di Pilkada 2017 mendatang para kontestan bisa fairplay. Hal tersebut disampaikan Irwandi Yusuf menyikapi menurunnya jumlah suara PNA di pemilihan legislatif beberapa waktu lalu dan persiapannya di 2017 mendatang.
“Harus ada fairplay dan harus ada penegakan hukum. Ini zaman Jokowi, bukan zaman SBY,” ujar Irwandi Yusuf, Senin, 6 Juli 2015.[Portalsatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar