![]() |
Hal itu diungkap H AR Djuli, seorang tokoh pemerhati sejarah Bireuen, Kamis (16/1/2014). Menurut AR Djuli, museum itu nantinya menyimpan peralatan yang digunakan pada masa perjuangan di tahun 1945-1948. Salah satunya adalah pesawat radio Rimba Raya yang digunakan pada masa agresi Belanda 1947-1948.
“Kita harus inventarisir berbagai kebutuhan maupun peralatan bersejarah yang disimpan baik di berbagai tempat saat ini,” jelas AR, seraya menyebutkan pesawat Radio Rimba Raya yang berjasa mempertahankan NKRI, hingga saat ini masih tersimpan utuh di museum Yogyakarta.
AR Djuli menuturkan, pesawat radio Rimba Raya diseludupkan Mayor Laut John Lie dari Singapura dengan mengunakan dua kapal. Satu kapal khusus mengangkut pesawat radio dikawal pasukan Divisi X behasil mendarat di Kuala Seruway Aceh Tamiang sekarang.
“Sedang satu boat lagi dengan dikawal 12 pasukan berani mati tenggelam ke dasar laut Selat Malaka dibom bardir pesawat pengintai Belanda,” tambah pria 74 tahun tersebut.
Dia menjelaskan, monumen tersebut dibangun dengan tujuan agar generasi muda Aceh mengetahui sejarah perjuangan Bireuen sehingga daerah tersebut berjuluk "Kota Juang".
AR Djuli mengapresiasi keseriusan Pemkab dan Bupati Ruslan M Daud dalam pembangunan monumen tersebut, termasuk ketika dia diminta untuk berdiskusi dengan tokoh-tokoh pejuang yang masih hidup hingga kini. Salah satunya adalah A Gani Ahmad yang kini menjadi Ketua Legiun Veteran RI Bireuen.
Penulis | : Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan |
Editor | : Kistyarini |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar