Banda Aceh ( Berita ) : Unicef (United Nations Children Fund) Perwakilan Aceh menilai informasi yang diperoleh masyarakat di provinsi itu terhadap inisiasi menyusui dini (IMD) pasca melahirkan masih minim.
“Banyak masyarakat di Aceh belum mengetahui terhadap pentingnya pemberian air susu ibu pertama pascamelahirkan karena pengaruh mitos dan ketidaktahuan terhadap pentingnya air susu ibu setelah satu jam proses persalinan,” kata Konsultan Komunikasi Unicef Perwakilan Aceh Syafiq Basri Assegaff di Banda Aceh, Rabu [02/09].
Disebutkannya, sesuai data yang dihimpun Unicef di tiga wilayah kerjanya terhadap tingkat pemahaman IMD, sebanyak 58,5 persen dari 117 orang di Aceh Besar mengetahui, 47,5 persen dari 95 orang di Aceh Jaya serta 64,5 persen dari 129 orang di Aceh Timur juga mengetahui.
“Artinya, informasi yang diperoleh masyarakat terhadap IMD satu jam setelah proses persalinan masih sangat sedikit padahal manfaatnya sangat luar biasa untuk pertumbuhan anak,” katanya.
Dijelaskannya ASI pertama yang dihasilkan oleh ibu bayi merupakan kolostrum yang memiliki banyak karbohidrat, protein, antibodi dan sedikit lemak yang sangat penting untuk sibayi.
Dijelaskannya, Kolostrum mensuplai berbagai faktor kekebalan (faktor imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi (nutrien) yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir.
“Kolostrum yang warnanya kekuningan dan kental sangat penting untuk menjamin pertumbuhan anak, karena ASI pertama yang dihasilkan sangat berguna untuk anak di masa mendatang,” katanya.
Menurut dia, ada anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa air susu pertama ibu melahirkan harus dibuang karena tidak bagus untuk perkembangan anak. “Itu anggapan yang salah. Perlu kita luruskan bahwa ASI satu jam sejak melahirkan merupakan obat paling murah yang bisa dilakukan oleh masyarakat dan manfaatnya lebih besar dari susu formula,” katanya.
Karena itu ia mengajak seluruh keluarga di provinsi ujung paling barat Indonesia itu memberikan ASI satu jam setelah melahirkan dan memberikan ASI eksklusif dalam memaksimalkan pertumbuhan anak yang lebih baik di masa mendatang.
“Salah satu hal yang paling murah untuk menjamin pertumbuhan anak bukan dengan memberikan susu formula tetapi memberikan air susu satu jam setelah melahirkan dan ASI eksklusif,” katanya.
Syafig juga menyarankan agar ibu yang baru melahirkan untuk terus berusaha agar bisa memberikan ASI secara sempurna kepada anak yang dilahirkan tersebut agar tumbuh lebih sempurna.
“Jika seorang ibu yakin dan terus berusaha meski ASI yang dihasilkan sedikit maka produksi yang dihasilkan selanjutnya akan lebih banyak. Yang penting seorang ibu jangan pernah menyerah jika benar-benar ingin memaksimalkan pertumbuhan anak,” katanya.
“Banyak masyarakat di Aceh belum mengetahui terhadap pentingnya pemberian air susu ibu pertama pascamelahirkan karena pengaruh mitos dan ketidaktahuan terhadap pentingnya air susu ibu setelah satu jam proses persalinan,” kata Konsultan Komunikasi Unicef Perwakilan Aceh Syafiq Basri Assegaff di Banda Aceh, Rabu [02/09].
Disebutkannya, sesuai data yang dihimpun Unicef di tiga wilayah kerjanya terhadap tingkat pemahaman IMD, sebanyak 58,5 persen dari 117 orang di Aceh Besar mengetahui, 47,5 persen dari 95 orang di Aceh Jaya serta 64,5 persen dari 129 orang di Aceh Timur juga mengetahui.
“Artinya, informasi yang diperoleh masyarakat terhadap IMD satu jam setelah proses persalinan masih sangat sedikit padahal manfaatnya sangat luar biasa untuk pertumbuhan anak,” katanya.
Dijelaskannya ASI pertama yang dihasilkan oleh ibu bayi merupakan kolostrum yang memiliki banyak karbohidrat, protein, antibodi dan sedikit lemak yang sangat penting untuk sibayi.
Dijelaskannya, Kolostrum mensuplai berbagai faktor kekebalan (faktor imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi (nutrien) yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir.
“Kolostrum yang warnanya kekuningan dan kental sangat penting untuk menjamin pertumbuhan anak, karena ASI pertama yang dihasilkan sangat berguna untuk anak di masa mendatang,” katanya.
Menurut dia, ada anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa air susu pertama ibu melahirkan harus dibuang karena tidak bagus untuk perkembangan anak. “Itu anggapan yang salah. Perlu kita luruskan bahwa ASI satu jam sejak melahirkan merupakan obat paling murah yang bisa dilakukan oleh masyarakat dan manfaatnya lebih besar dari susu formula,” katanya.
Karena itu ia mengajak seluruh keluarga di provinsi ujung paling barat Indonesia itu memberikan ASI satu jam setelah melahirkan dan memberikan ASI eksklusif dalam memaksimalkan pertumbuhan anak yang lebih baik di masa mendatang.
“Salah satu hal yang paling murah untuk menjamin pertumbuhan anak bukan dengan memberikan susu formula tetapi memberikan air susu satu jam setelah melahirkan dan ASI eksklusif,” katanya.
Syafig juga menyarankan agar ibu yang baru melahirkan untuk terus berusaha agar bisa memberikan ASI secara sempurna kepada anak yang dilahirkan tersebut agar tumbuh lebih sempurna.
“Jika seorang ibu yakin dan terus berusaha meski ASI yang dihasilkan sedikit maka produksi yang dihasilkan selanjutnya akan lebih banyak. Yang penting seorang ibu jangan pernah menyerah jika benar-benar ingin memaksimalkan pertumbuhan anak,” katanya.
Ia juga menambahkan, selama proses kehamilan seorang ibu juga harus selalu menjaga pola makan sehat dan mengkonsumsi vitamin seperti zat besi untuk menjaga pertumbuhan perkembangan janin dalam kandungan.
beritasore.com
beritasore.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar